Rabu, 10 Februari 2016

Perempuan Berkalung Al-Quran: Sejarah perempuan sejati

Perempuan Berkalung Al-Quran: Sejarah Perempuan Sejati*
Oleh: Moh. Fathurrozi el-Nawaf





Jika ada semboyan mengatakan bahwa al-Qur’an diturunkan di tanah Hijaz, ditulis di Turki dan dibaca di Mesir, mungkin benar adanya. Sebab secara realita, dari rahim Mesirlah tumbuh subur ahli qira’at, penghafal al-Quran dan bahkan qari’ berkaliber internasional. Sebut saja Imam Muhammad al-Mutawali, musnid dunia, sanad tertinggi pada masanya, Ahmad al-Zayyat, pemuka ahli Qira’at pada masanya dan Ummu Saad, perempuan yang memiliki sanad tertinggi, perempuan zahidah berkalung cahaya al-Quran. Nama terakhir inilah yang jarang dikenal oleh para penghafal al-Qur’an. Padahal, secara kwalitas hafalan dan kredibilitasnya tidak jauh berbeda dengan kaum laki-laki.

PEREMPUAN SURGA

PEREMPUAN SURGA
Oleh :  Moh. Fathurrozi Nawafi


Ada salah seorang pengajar tahfidz al-Qur'an di sebuah masjid bercerita :
Suatu ketika datang kepada saya seorang bocah kecil yang hendak daftar ikut halaqah, halaqah menghafal al-Qur'an.
Kemudian saya bertanya kepadanya: apakah kamu hafal sebagian dari al-Quran?
Dia menjawab: ya.
Saya menyuruhnya untuk membaca surat al-Naba’ (‘Amma). Ia pun membacanya dengan baik dan lancar.
Kemudian saya bertanya lagi: apakah kamu hafal surat al-Mulk (Tabaarak)? Dia pun menganggukkan kepalanya.
Saya dibuatnya terheran dan kagum dengan hafalannya yang lancar dan fasih meskipun umurnya masih sangat muda.
Kemudian saya menyuruhnya untuk membaca surat al-Nahl ( juz 14).
Ia pun membaca dengan lancar dan sempurna. Semakin bertambah kekaguman saya dengan anak kecil ini. Subhanallah. Maha suci Allah.

Popular Posts